Gaya berwisata saya sedikit berbeda dengan gaya kebanyakan orang. Biasanya mereka menyusun rapi jadwal itinerary mereka sebelum berangkat lengkap dengan tempat-tempat yang dituju, hari bahkan jam perpindahan. Cara seperti itu membuat saya kurang menikmati perjalanan karena merasa mengejar-ngejar waktu, seperti halnya berlomba dengan deadline pekerjaan yang harus dituntaskan.
Saya lebih suka datang ke suatu tempat untuk melihat, mengobservasi, menginterview orang-orang, mengambil gambar, menikmati pemandangan kalau tempatnya indah, dll. Durasi aktifitas-aktifitas ini sangat bervarasi: bisa lama dan juga sebaliknya. Saya bisa seharian hanya duduk dan menikmati tempat tertentu sambil membaca buku. Saya juga bisa hanya 10 menit kemudian pindah ke tempat lain kalau tempat itu tidak cocok untuk saya. Itulah mengapa saya tidak pernah menuliskan itinerary sebelum berangkat.
Masalahnya adalah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain perlu tiket transportasi, dan biayanya jauh lebih murah kalau melakukan pembelian lebih awal. Tetapi saya tidak suka melakukan pembelian tiket karena saya tidak bisa memutuskan berapa lama saya harus tinggal di tempat atau kota tersebut sebelum saya melihat situasi di sana.
Akhirnya saya memutuskan untuk membeli sebuah tiket “Eurail Global Pass” untuk satu bulan. Pass yang berlaku di 31 negara ini, memungkin saya untuk berkeliling berbagai negara di Eropa ke mana saja, hari apa saja, jam berapa saja, selama 1 bulan tanpa batas.
Saya tidak perlu khawatir berlama-lama di sesuatu tempat karena takut ketinggalan kereta, saya tidak perlu mengejar jadwal kereta, saya bisa naik kereta kapan saja saya mau. Bahkan saya suka berhenti di tengah jalan apabila tempat tersebut bagus untuk dikunjungi tanpa harus sampai ke tempat tujuan awal.
Keunggulan naik kereta adalah lebih cepat dan lebih nyaman dibandingkan naik bus. Bagi saya perpindahah dari satu kota ke kota lain di Eropa sangat memuaskan, struktur bangunan yang sangat berbeda dengan di Indonesia membuat saya tidak pernah bosan bahkan tidak mau menutup mata di sepanjang perjalanan. Saya selalu memanjakan mata saya ke luar kaca kereta menikmati pemamandangan alam yang tidak saya temukan di negara tropis. Tentunya kenikmatan ini tidak bisa didapat dengan naik pesawat.
Selama 52 hari di Eropa, saya habiskan €638 untuk 1 bulan Eurail Global Pass keliling Eropa (Polandia, Ceko, Jerman, Swiss, Belanda, Belgia, Luxembourgh, Perancis, Italia, Austria, Hungaria). Tentu harga itu lebih mahal dibandingkan dengan naik bus. Tapi lebih murah dibandingkan dengan naik pesawat.
Para wisatawan tentunya tidak semuanya berlibur selama 1 bulan di Eropa. Oleh karena itu anda bisa memilih jenis Eurail Global Pass yang cocok untuk anda. Ada yang hanya berlaku untuk 3, 5, 7, 10, 15 atau 22 hari saja. Kalau anda berwisata selama lebih dari 1 bulan, anda juga bisa membeli untuk 2 bahkan untuk 3 bulan dengan harga yang berbeda-beda tergantung durasi penggunaan pass dan juga umur anda, anda bisa mengeceknya di https://www.eurail.com/en/eurail-passes/global-pass
Akan tetapi ada beberapa negara yang mewajibkan penumpang untuk melakukan reservasi tempat duduk terlebih dahulu dengan biaya tambahan yang bervariasi. Misalnya kereta di Italia, Kereta cepat antar negara TGV, Thalys yang kecepatannya hingga 300 km/jam, dll. Saya biasanya mengecek di HP dengan menggunakan aplikasi Rail Planner Eurail/Inerail yang saya unduh di App Store. Perjalan saya bersama Thalys nonstop dari Brussels ke Paris hanya memakan waktu 1 jam. Jarak antara Brussels dan Paris adalah 300an km. Tapi saya harus merogoh €20 untuk reservasi tempat duduk.
Berbeda halnya ketika saya dari dari Swiss menuju Amsterdam, Belanda yang mana kedua negara ini tidak mewajibkan para penumpang untuk mereservasi tempat duduk. Tetapi perjalanan itu mengharuskan saya melintasi negara Jerman. Swiss tidak memiliki kereta langsung ke Belanda, saya harus transit dengan menggunakan kereta Jerman ke Belanda. Ada sebagian kereta di Jerman yang sebenarnya tidak diwajibkan untuk reservasi tempat duduk, tetapi bisa melakukan reservasi tempat duduk.
Sayangnya waktu saya naik, saya duduk begitu saja tanpa mengecek apakah tempat duduk tersebut sudah di-reserved. Sebenarnya di bagian atas tempat duduk, tempat peletakan bagasi, ada tertulis 2 nama kota/stasiun. Artinya tempat duduk tersebut sudah di-reserved dari dan sampai kota tersebut. Untuk 9 jam perjalanan dari Zurich ke Amsterdam, saya jadinya berdiri selama 2 jam bersama penumpang lain yang tidak melakukan reservasi hingga ada kursi kosong. Ini karena Musim Panas adalah musim liburan bagi orang Eropa. Pengguna kereta di Musim Panas lebih banyak dibandingkan dengan Musim lainnya.
Masih dengan pengalaman saya dengan reservasi tempat duduk. Dari Milan ada kereta Trenitalia yang memiliki tujuan akhir Frankfurt, Jerman, yang melewati Swiss. Saya sudah tau kalau Trenitalia ini mewajibkan reservasi tempat duduk tapi saya mencoba tanpa reservasi (Jangan coba-coba di Thalys dan TGV). Setelah beberapa stasiun saya harus berdiri karena semua tempat duduk full. Tiba saatnya konduktor mengecek tiket para penumpang. Saya masih belum dapat gilirian. Sambil menunggu giliran saya dan 2 orang India sedang mengobrol nasib karena harus bardiri. Kemudian mereka berpindah mencari tempat duduk. Beberapa saat kemudian mereka menemui saya mengatakan kalau mereka sudah membayar €20 karena tidak melakukan reservasi. Untuk menghindari pembayaran ini, saya turun di sebuah stasiun dan menunggu kereta selanjutnya, kereta yang tidak mewajibkan reservasi tempat duduk.
Kewajiban reservasi tempat duduk adalah hal yang kurang saya sukai dengan menggunakan Eurail Pass ini, akan tetapi ada juga beberapa manfaat lain. Ada beberapa potongan harga untuk banyak hal yang informasinya kita bisa dapatkan di aplikasi Rail Planner. Di Swiss misalnya, saya mendapatkan potongan harga untuk Cable Car dari Engelberg ke Gunung Titlis. Di Belanda saya mendapatkan diskon untuk naik Cruise melintasi canal di Amsterdam, yang merupakan pengalaman yang sayang kalau dilewatkan jika di Amsterdam.
Dengan mendaptkan visa dari salah satu negara di Uni Eropa atau di area Schengen, artinya saya bisa mengunjungi 26 negara (Austria, Belgia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Liechtenstein) ditambah dengan 19 negara lain seperti Kroasia, Siprus, Romania, Belarus, dll sebagai catatan bahwa jenis visa adalah multiple entries.
Cara terbaik untuk mendatangi negara-negara tersebut adalah dengan Eurail Global Pass. (Musim Panas 2018) ~ Ritueli Daeli
Cara terbaik untuk mendatangi negara-negara tersebut adalah dengan Eurail Global Pass. (Musim Panas 2018) ~ Ritueli Daeli
Catatan:
Ada 2 jenis pass: Internail Pass (untuk orang Eropa) dan Eurail Pass (untuk non-Eropa).
Eurail Pass harus dibeli sebelum berangkat ke Eropa. Non-Eropa tidak akan pernah bisa membeli Eurail Pass di Eropa.
2 Comments
Keep inspiring others
ReplyDeleteSuper s x ya,
ReplyDelete